Apa itu krs kuliah? Sebagai seorang mahasiswa baru pasti akan susah memahami ini dan merupakan pengetahuan baru. Biar ga salah, baca ini yuk supaya nanti ketika mengisi KRS tidak salah dan tidak bingung lagi ya.
Banyak sekali kamus perkuliahan yang harus dipahami oleh mahasiswa baru sebab memang sangat beda ketika sewaktu menjadi siswa di SMA/SMK dulu. Nah, kali ini Kak Ambis akan bahas nih khusus mengenai KRS dan SKS.
Apa itu KRS Kuliah?
KRS merupakan kartu yang diisi oleh mahasiswa sebelum masuk kuliah menjalani perkuliahan dengan mengisi mata kuliah yang akan dijalani selama satu semester kedepan.
Misalnya nih, kalian sedang akan menjalani semester 1, maka tugas kalian sebelum menjali kuliah semester 1 terlebih dahulu harus memilih apa saja mata kuliah yang akan diambil selama semester 1 berjalan.
KRS sebenarnya merupakan kependekan dari Kartu Rencana Studi. Jadi, ya jelas ya isi kartu ini berisi rencana belajar selama 1 semester yang akan berjalan.
Apa Isi KRS?
Di dalam kartu KRS ini, biasnya berisi beberapa informasi penting yaitu nama mata kuliah yang diambil, SKS, nama dosen, identitas mahasiswa, pengesahan, dan lain-lain.
Nah, apabila sudah ditandatangani dosen dan disahkan pihak akademik, maka selama satu semester kedepan kalian akan menjalani jadwal sesuai dengan KRS.
Contoh KRS
Berikut contoh KRS dari kampus UNDIP. Setiap kampus dan fakultas memiliki formatnya masing-masing sih.
Perbedaan KRS dan SKS
Nah, ada juga yang kadang salah paham nih, yaitu antara KRS dan SKS. Padahal keduanya sangat beda. Kesalahan ini biasanya disebabkan kesalahan sebut saja sih. Kedengerannya hampir sama gitu.
Jadi, SKS merupakan beban setiap mata kuliah. Misalnya, untuk mata kuliah umum memiliki beban 2 SKS dan mata kuliah khusus (dasar) memiliki beban 3 SKS. Jadi, semakin banyak SKS maka beban mata kuliah tersebut semakin berat.
SKS paling banyak dipegang oleh skripsi. Biasanya antara 5-6 SKS untuk skripsi. Itulah mengapa skripsi memang sedikit berat daripada mata kuliah lainnya.
Jika nilaimu A (4.00) maka jika mata kuliah tersebut memiliki 3 SKS, nilai totalnya 12.00. Nah, rata-rata nilai SKS inilah yang nanti akan disebut dengan indeks prestasi (IPK dan IP).
Sedangkan KRS merupakan kumpulan mata kuliah yang berisi beberapa SKS. Biasanya KRS 1 Semester tidak maksimal 24 SKS atau sekitar 9-10 mata kuliah.
Pertanyaan Umum KRS
Ada beberapa pertanyaan umum terkait KRS ini, semoga bisa menjawab walaupun singkat ya.
Biasanya, 1 SKS sama dengan 50 menit tatap muka di kelas. Jadi, kalau misalnya mata kuliah ada 2 SKS, maka kelasnya nanti berlangsung 100 menit.
Setiap kampus memiliki platform-nya masing-masing. Ada siakad, simaster, dsb. Tapi umumnya, sebagai berikut. (1) Isi secara online, (2) minta persetujuan dosen wali / DPA, (3) cetak jika sudah disetujui dan mitakan tanda tangan ke Dosen Wali/DPA, (4) terakhir, sahkan di akademik.
KRS Wajib diisi sebelum mahasiswa menjalani kuliah. Tanpa mengisi KRS, mahasiswa tidak bisa kuliah sebab tidak ada mata kuliah yang diambilnya.
Jika mahasiswa tidak melakukan KRS, maka mahasiswa tidak mengetahui kelas perkuliahan, nilai KHS tidak muncul dan nama mahasiswa tidak tercantum dalam daftar kehadiran.
Ngurusnya secara online di portal khusus masing-masing kampus dan disahkan secara offline di akademik.
Artikel Terkait