Sebelumnya, Kak Ambis sudah bahas mengenai perlengkapan KKN yang harus dibawa apa saja. Nah, kali ini bakal bahas khusus tentang berapa sih Biaya KKN itu? Apakah biaya KKN dibebankan ke mahasiswa atau di kampus? Simak baik-baik ya.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu program pengabdian kepada masyarakat yang harus diikuti oleh mahasiswa sebelum lulus kuliah. KKN adalah kegiatan belajar berbentuk pelaksanaan implementasi ilmu dan teknologi yang diperoleh mahasiswa ke tengah masyarakat untuk kesejahteraan publik.
KKN dapat dikonversi menjadi beberapa Satuan Kredit Semester (SKS) dan menjadi syarat kelulusan di sejumlah kampus. Bahka di beberapa kampus mewajibkan ini ya.
Tentang Biaya KKN
Salah satu hal yang perlu dipersiapkan oleh mahasiswa yang akan melaksanakan KKN adalah biaya KKN. Biaya KKN adalah uang yang harus dibayarkan oleh mahasiswa untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama KKN, baik secara pribadi maupun secara kelompok. Biaya KKN biasanya meliputi biaya transportasi, konsumsi, perlengkapan, obat-obatan, dan administrasi.
Biaya KKN bisa berbeda-beda sesuai dengan kebijakan kampus masing-masing, jenis, tema, dan lokasi KKN yang dipilih, serta kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di lokasi KKN.
Secara umum, tanpa adanya sponsor, biaya KKN berkisar antara Rp 800.000-Rp 1.000.000 per mahasiswa. Namun, bisa juga lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada faktor-faktor di atas. Namun, jika ada sponsor yang membantu biaya KKN akan bisa lebih rendah bahkan gratis.
Apakah Biaya KKN Ditanggung Kampus?
Lalu, pertanyaannya adalah apakah biaya KKN ditanggung kampus? Jawabannya adalah tidak sepenuhnya. Sesuai dengan Permenristekdikti tahun 2017 pasal 39 ayat 1, KKN ditanggung secara mandiri oleh mahasiswa.
Artinya, mahasiswa harus membayar biaya KKN dari uang pribadi atau sumber lain yang sah dan halal. Namun, kampus juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan bantuan atau fasilitas tertentu kepada mahasiswa yang melaksanakan KKN.
Bantuan atau fasilitas yang diberikan oleh kampus bisa berupa subsidi sebagian biaya KKN, uang saku, asuransi kesehatan atau kecelakaan, bimbingan akademik atau lapangan, pengawasan dan evaluasi program KKN, serta penghargaan atau sertifikat bagi mahasiswa yang berprestasi dalam menjalankan program KKN. Bantuan atau fasilitas ini bisa berbeda-beda sesuai dengan kebijakan kampus masing-masing.
Jadi, kalau sudah semester tua (di atas semester 4) sebaiknya juga menyiapkan uang-uang kayak gini ya. Kadang uang begitu bermanfaat untuk persiapan magang, KKN dan bahkan juga skripsi nanti. Semoga pembahasan Kak Ambis di atas bermanfaat ya. Biar lebih jelas terkait dengan biaya KKN, bisa langsung ditanyakan pihak kampus.
Baca juga nih, artikel tips kuliah dan anekaragamnya.