Hai para pejuang nilai! Siapa di sini yang akrab banget sama sistem kebut semalam alias SKS? Atau mungkin kamu tipe yang baru ngebut belajar pas H- seminggu atau bahkan H- sehari ujian?
Tenang, kamu nggak sendirian! Banyak banget pelajar yang ngalamin hal ini. Tapi kadang, ngebut di akhir tuh bikin kepala rasanya mau pecah, badan lemas, motivasi anjlok, sampai rasanya muak banget lihat buku.
Nah, itu dia yang namanya burnout belajar. Kondisi di mana kamu merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional karena terlalu memforsir diri, apalagi kalau belajarnya super padat dalam waktu singkat.
Burnout ini musuh besar saat genting jelang ujian. Bukannya materi masuk, yang ada malah pikiran buntu. Eits, tapi jangan panik dulu. Mengatasi burnout itu penting biar energimu balik dan persiapan ujianmu bisa lebih efektif. Ini dia beberapa cara yang bisa kamu coba terapkan.
Daftar Isi
Strategi Mengatasi Burnout Belajar bagi Pelajar
1. Kenali Tanda Burnout Belajar
Langkah pertama itu mengenali kalau kamu lagi burnout. Coba perhatikan dirimu apakah kamu mulai susah fokus padahal buku udah di depan mata, gampang marah atau frustasi sama hal kecil, atau bahkan merasa hampa dan nggak bergairah sama sekali saat mau belajar.
Mengetahui tanda-tanda burnout ini adalah langkah awal yang paling krusial agar kamu bisa segera bertindak sebelum kondisinya makin parah dan bikin makin malas. Dengan kamu sadar kamu jadi bisa cepat mengambil keputusan untuk istirahat sejenak mengevaluasi caramu belajar atau mencari solusi lain yang lebih cocok buat kondisimu saat itu.
2. Pecah Materi Belajar Jadi Bagian Kecil
Melihat setumpuk materi yang harus dikuasai dalam waktu singkat seringkali bikin down duluan. Jangan pernah coba menelan bulat-bulat semua materi pelajaran sekaligus dalam satu waktu belajar.
Coba pecah materi pelajaranmu menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan manageable, bisa per bab per sub-bab per topik spesifik atau bahkan target halaman yang realistis untuk sekali duduk belajar.
Materi yang terlihat banyak dan menakutkan itu sebenarnya bisa diatasi dengan membaginya menjadi porsi-porsi kecil yang lebih mudah dicerna oleh otak dan mentalmu.
Belajar jadi terasa jauh lebih ringan dan tidak menakutkan karena kamu hanya perlu fokus pada satu bagian kecil dalam satu waktu dan kamu bisa merasakan kemajuan yang jelas setiap kali berhasil menyelesaikan satu “porsi” belajar.
Baca juga: Cara Menghilangkan Ngantuk Saat Belajar
3. Terapkan Metode Belajar Singkat Berjeda
Memaksakan diri belajar berjam-jam tanpa jeda itu justru nggak efektif dan cepat memicu burnout. Coba terapkan metode belajar ‘sprint’ atau yang sering dikenal dengan “teknik Pomodoro“, yaitu belajar fokus selama 25-30 menit lalu istirahat 5-10 menit ulangi siklusnya.
Otak manusia itu punya rentang fokus efektif yang terbatas memaksanya bekerja nonstop justru akan menurunkan retensi informasi dan bikin kamu cepat lelah.
Dengan belajar dalam sesi-sesi singkat tapi fokus kamu memanfaatkan waktu belajarmu dengan lebih produktif karena kamu termotivasi untuk konsentrasi penuh selama durasi yang ditentukan dan jeda istirahatnya mencegah otakmu jadi jenuh atau terlalu lelah.
4. Coba Belajar Aktif
Kalau selama ini belajarmu cuma pasif (baca buku dengarkan penjelasan guru/dosen), wajar kalau cepat bosan dan burnout.
Daripada cuma membaca ulang catatan, coba ubah cara belajarmu jadi lebih aktif: buat rangkuman pakai bahasamu sendiri coba jelaskan materi yang kamu pelajari ke teman atau bahkan ke dirimu sendiri di depan cermin buat peta konsep (mind map) atau langsung latihan soal-soal terkait materi tersebut.
Belajar pasif kurang efektif dalam membuat materi menempel kuat di ingatanmu sedangkan belajar aktif memaksa otakmu untuk memproses menghubungkan dan memahami materi tersebut lebih dalam. Dengan belajar aktif materi jadi lebih mudah diingat dipahami dan kamu pun jadi lebih percaya diri serta siap menghadapi berbagai variasi soal saat ujian.
Baca juga: Teknik Belajar Active Recall
5. Prioritaskan Tidur dan Istirahat Cukup
Seringkali demi “mengejar” materi yang belum terkejar, pelajar rela begadang dan mengorbankan jam tidurnya.
Kurang tidur justru bisa memperparah burnout dan menurunkan performa otakmu. Usahakan tidur yang cukup minimal 7-8 jam setiap malamnya dan jangan ragu mengambil jeda singkat untuk sekadar meregangkan badan jalan sebentar atau melakukan hal ringan yang kamu suka di sela-sela belajar.
Otak sangat membutuhkan waktu istirahat untuk memproses dan menyimpan informasi yang baru saja kamu pelajari serta memulihkan energi agar siap belajar lagi dan kurang tidur malah bikin kamu susah konsentrasi dan gampang lupa.
Dengan tubuh dan pikiran yang segar karena cukup istirahat dan tidur kamu bisa belajar dengan jauh lebih efektif daya tangkapmu meningkat nggak gampang sakit dan suasana hatimu juga jadi lebih stabil saat menghadapi tekanan ujian.
6. Ajak Teman Belajar Bersama
Terkadang rasa terisolasi saat belajar sendirian bisa memperparah perasaan burnout. Jangan ragu untuk mencari teman atau membentuk kelompok belajar kecil.
Ajaklah beberapa teman untuk belajar bersama diskusikan materi yang sulit kalian pahami saling bertanya jawab untuk menguji pemahaman atau bahkan membuat kuis dadakan untuk seru-seruan.
Belajar bersama teman bisa menjadi sumber motivasi yang sangat besar membantu kamu melihat materi dari sudut pandang yang berbeda dan mengurangi rasa kesepian yang bisa memperburuk burnout karena ada teman seperjuangan.
Suasana belajar jadi terasa lebih ringan dan menyenangkan materi yang tadinya sulit dipecahkan sendiri bisa didiskusikan bersama dan kalian bisa saling menyemangati di masa-masa persiapan ujian yang penuh tekanan.
7. Beri Diri Hadiah Kecil Setelah Belajar
Belajar terus-menerus tanpa ada jeda atau apresiasi itu melelahkan dan bisa memadamkan motivasi. Setelah berhasil menyelesaikan target belajar kecil yang sudah kamu buat (misalnya selesai membaca dan merangkum satu bab, atau berhasil mengerjakan satu set latihan soal) jangan ragu untuk memberi ‘reward’ atau hadiah kecil untuk dirimu sendiri.
Hadiahnya nggak perlu mahal bisa sesederhana nonton satu episode serial favorit mendengarkan musik sambil santai sebentar makan camilan kesukaan atau main game mobile selama 15-20 menit.
Memberi ‘reward’ menciptakan asosiasi positif antara belajar dengan sesuatu yang menyenangkan dan ini akan memberikan dorongan motivasi yang kuat untuk kamu kembali fokus dan menyelesaikan target belajar berikutnya. B
elajar tidak lagi terasa seperti beban berat semata kamu jadi punya ‘titik terang’ atau jeda yang dinantikan di tengah-tengah sesi belajar yang intens dan ada rasa kepuasan tersendiri setelah berhasil mencapai target dan menikmati ‘hadiah’mu.
Kalau misalkan kita ringkas apa yang sudah kita baca tadi, mengalami burnout belajar itu wajar apalagi kalau pola belajarmu cenderung mepet-mepet. Tapi ingat burnout itu bukan akhir dari segalanya. Intinya, dengan mengenali tanda-tandanya dan mencoba menerapkan strategi-strategi di atas kamu bisa memulihkan energimu dan menjadikan proses belajarmu lebih efektif bahkan di masa-masa krusial menjelang ujian. Persiapan ujian itu maraton bukan sprint tunggal.
Jadi jaga dirimu baik-baik terapkan strategi yang cocok dan hadapi ujian dengan kepala lebih ringan dan semangat yang menyala lagi.