6 Alasan Memilih HIMA Daripada BEM

Apa sih kelebihan HIMA dibanding dengan BEM? Apa alasan memilih Hima daripada BEM? Baca artikel ini agar tau kelebihannya.
Alasan Memilih HIMA Daripada BEM

Memasuki dunia perkuliahan seringkali diiringi dengan berbagai pilihan pengembangan diri di luar akademik, salah satunya adalah keterlibatan dalam organisasi mahasiswa. Dua nama yang paling sering muncul dan menjadi pertimbangan utama adalah Himpunan Mahasiswa (HIMA) di tingkat jurusan atau program studi, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di tingkat fakultas atau universitas. Keduanya menawarkan wadah berharga, namun memiliki fokus dan ruang lingkup yang berbeda.

Artikel ini akan mengupas secara mendalam alasan-alasan rasional mengapa seorang mahasiswa mungkin lebih memilih HIMA sebagai arena kontribusi dan pengembangan diri, terutama argumen yang dapat disampaikan secara meyakinkan saat proses seleksi atau wawancara HIMA.

Perbedaan HIMA dan BEM yang Mendasar

Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami perbedaan fundamental antara HIMA dan BEM.

Himpunan Mahasiswa (HIMA), atau sering juga disebut Himpunan Mahasiswa Jurusan/Program Studi (HMJ/HMPS), adalah organisasi mahasiswa yang berfokus pada kegiatan dan aspirasi mahasiswa dalam lingkup satu jurusan atau program studi tertentu. Fokus utamanya adalah pengembangan keilmuan, profesionalisme, dan kekeluargaan di tingkat jurusan.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), baik di tingkat Fakultas (BEMF) maupun Universitas (BEMU), memiliki cakupan yang lebih luas. BEM bertugas sebagai lembaga eksekutif mahasiswa yang mengakomodasi dan memperjuangkan aspirasi mahasiswa dari berbagai jurusan/fakultas, serta seringkali terlibat dalam isu-isu sosial-politik kemahasiswaan yang lebih besar.

Perbedaan ruang lingkup inilah yang menjadi dasar bagi banyak pertimbangan dalam memilih salah satu di antaranya.

Alasan Rasional Memilih HIMA untuk Pengembangan Diri dan Kontribusi

Keputusan untuk bergabung dengan HIMA, ketimbang BEM atau organisasi lainnya, seyogianya didasari oleh pemahaman mendalam akan tujuan pribadi dan bagaimana HIMA dapat memfasilitasinya. Berikut adalah beberapa alasan logis yang dapat dipertimbangkan dan dikemukakan.

1. Fokus pada Pendalaman Keilmuan dan Kompetensi Spesifik Jurusan

Alasan utama yang paling sering mendasari pilihan ke HIMA adalah keinginan untuk mendalami bidang studi yang tengah ditekuni. HIMA, dengan program-programnya, secara inheren dirancang untuk mendukung pengembangan akademik dan profesionalisme yang relevan dengan jurusan tersebut.

Argumen Logis saat menjawab pertanyaan

“Saya memilih HIMA karena saya ingin fokus mengembangkan pemahaman dan keterampilan yang berkaitan langsung dengan disiplin ilmu [Sebutkan Nama Jurusan kamu]. Saya melihat HIMA sebagai wadah ideal untuk berdiskusi, belajar bersama, dan mengaplikasikan teori-teori yang saya dapatkan di kelas melalui kegiatan seperti seminar, workshop, atau kelompok studi yang spesifik untuk jurusan kami.”

Ini menunjukkan bahwa kamu memiliki minat yang kuat pada bidang studi kamu dan berorientasi pada pengembangan kompetensi inti yang akan berguna bagi karir masa depan kamu di bidang tersebut.

2. Kontribusi yang Lebih Spesifik dan Dampak Terukur di Tingkat Jurusan

Lingkup HIMA yang lebih terfokus memungkinkan anggotanya untuk merancang dan melaksanakan program yang dampaknya dapat dirasakan secara langsung oleh komunitas mahasiswa di jurusan tersebut.

Contoh Cara Menjawab

“Saya percaya bahwa dengan bergabung di HIMA, saya dapat memberikan kontribusi yang lebih konkret dan terukur bagi teman-teman sejurusan. Skala yang lebih kecil memungkinkan ide-ide untuk lebih mudah diimplementasikan dan evaluasi dampaknya pun bisa lebih jelas terlihat. Saya ingin terlibat aktif dalam meningkatkan kualitas pengalaman belajar dan kekeluargaan di lingkungan jurusan [Sebutkan Nama Jurusan kamu].”

Dengan menjawab seperti ini, maka menunjukkan kalau kamu memiliki orientasi pada hasil dan kemampuan untuk berpikir strategis dalam lingkup yang lebih terkendali. Ini juga mencerminkan keinginan untuk membangun komunitas yang solid di tingkat akar rumput.

3. Membangun Jaringan Internal Jurusan yang Kuat dan Relevan

HIMA adalah tempat terbaik untuk membangun relasi yang erat dengan sesama mahasiswa sejurusan, senior, alumni, bahkan dosen di jurusan tersebut. Jaringan ini sangat berharga, baik selama masa studi maupun setelah lulus.

Contoh jawaban:

“Melalui HIMA, saya berharap dapat membangun jaringan yang kuat dengan rekan-rekan sejurusan yang memiliki minat dan tujuan karir serupa. Selain itu, interaksi yang lebih intens dengan para senior dan dosen di jurusan akan memberikan saya banyak pkamungan dan bimbingan yang relevan dengan perkembangan akademis dan persiapan karir saya di bidang [Sebutkan Nama Jurusan kamu].”

Hal ini mengindikasikan kalau kamu fokus ke pemahaman akan pentingnya networking strategis dan keinginan untuk belajar dari pengalaman orang lain yang telah lebih dulu berkecimpung di bidang yang sama.

4. Wadah Pengembangan Minat dan Bakat yang Selaras dengan Bidang Studi

Banyak kegiatan HIMA yang secara langsung mengakomodasi pengembangan minat dan bakat yang spesifik dengan disiplin ilmu jurusan. Misalnya, HIMA Teknik Informatika mungkin memiliki divisi pengembangan game atau kompetisi coding, sementara HIMA Sastra mungkin memiliki klub menulis atau teater.

Contoh jawaban saat wawancara:

“Saya memiliki minat khusus pada [Sebutkan Minat Spesifik yang Relevan dengan Jurusan dan Kegiatan HIMA, contoh: analisis data untuk jurusan statistik, atau desain komunikasi visual untuk jurusan DKV]. Saya melihat program-program HIMA [Sebutkan Nama Jurusan kamu] sangat mendukung pengembangan minat ini, dan saya ingin berkontribusi serta belajar lebih banyak melalui platform tersebut.”

Ini menunjukkan bahwa kamu telah melakukan riset mengenai HIMA yang dituju dan memiliki keselarasan antara minat pribadi dengan apa yang ditawarkan organisasi.

5. Skala Organisasi yang Mendukung Pembelajaran Intensif dan Kepemimpinan Awal

Bagi sebagian mahasiswa, terutama di tahun-tahun awal, HIMA menawarkan lingkungan yang mungkin terasa kurang “mengintimidasi” dibandingkan BEM yang berskala lebih besar. Skala HIMA yang lebih kecil dapat menjadi tempat yang baik untuk belajar dasar-dasar organisasi, manajemen proyek, dan kepemimpinan secara lebih intensif.

Contoh jawaban saat wawancara

“Saya melihat HIMA sebagai lingkungan yang suportif untuk saya belajar dan bertumbuh dalam hal kemampuan berorganisasi dan kepemimpinan. Dengan lingkup yang lebih terfokus, saya merasa akan memiliki kesempatan lebih besar untuk terlibat secara mendalam dalam berbagai aspek kegiatan dan mengambil tanggung jawab yang signifikan.”

Menunjukkan kerendahan hati, keinginan untuk belajar dari dasar, dan pemahaman bahwa pengembangan diri memerlukan proses bertahap.

6. Menjadi Jembatan Langsung antara Mahasiswa dan Pihak Jurusan

HIMA seringkali menjadi garda terdepan dalam menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada pihak manajemen jurusan atau program studi. Keterlibatan di HIMA memungkinkan seseorang untuk berperan aktif dalam advokasi kepentingan mahasiswa di tingkat jurusan.

“Saya tertarik untuk berkontribusi dalam menjembatani komunikasi antara mahasiswa dengan pihak jurusan. Saya percaya bahwa melalui HIMA, saya bisa ikut andil dalam menyuarakan aspirasi teman-teman sejurusan terkait kurikulum, fasilitas, atau kegiatan akademik lainnya demi kemajuan bersama di jurusan [Sebutkan Nama Jurusan kamu].”

Memilih antara HIMA dan BEM bukanlah soal mana yang lebih baik secara absolut, melainkan mana yang lebih sesuai dengan tujuan, minat, dan tahap pengembangan diri seorang mahasiswa. Keputusan untuk bergabung dengan HIMA seringkali didasari oleh keinginan untuk pendalaman keilmuan yang spesifik, kontribusi yang terfokus pada komunitas jurusan, serta pengembangan jaringan dan kompetensi yang relevan dengan bidang studi.

Dengan memahami alasan-alasan rasional ini dan mampu mengartikulasikannya dengan baik, seorang calon anggota HIMA tidak hanya menunjukkan keseriusannya, tetapi juga visi yang jelas mengenai bagaimana ia akan bertumbuh dan berkontribusi melalui organisasi tersebut. Pilihan yang didasari pertimbangan matang akan membawa pada pengalaman berorganisasi yang lebih bermakna dan bermanfaat.

Artikel terkait:

Bagikan artikel ini

Maksimalkan diri selama jadi mahasiswa.

Kalian harus bisa berkembang sendiri, jangan di dikte orang lain.