Perbedaan Novelty dan Research Gap (Jangan Salah Paham)

Terdapat 3 aspek yang membedakan antara novelty penelitian dan research gap. Jangan sampai salah memahami, baca artikel ini agar benar.
Perbedaan Novelty dan Research Gap
Daftar isi artikel

Meskipun sama-sama bertujuan untuk menghadirkan perbedaan dalam sebuah penelitian dibandingkan riset sebelumnya, sebenarnya terdapat beberapa perbedaan antara novelty dan research gap dalam penerapannya.

Adapun beberapa poin perbedaan antara novelty dan research gap yang bisa kalian ketahui adalah sebagai berikut. Dibaca beneran lho, ya.

1. Masalah Fokus

Perbedaan pertama antara novelty dan research gap terletak pada fokus kedua unsur tersebut. Ketika ingin menghadirkan novelty dalam sebuah penelitian, kalian akan berfokus untuk menampilkan unsur kebaruan dalam penelitian tersebut. Tidak menutup kemungkinan kalian bisa menghadirkan tema bahasan yang belum pernah digunakan oleh peneliti lain sebelumnya.

Di sisi lain, ketika menerapkan research gap, kalian akan berfokus pada kekurangan yang terdapat dalam penelitian yang sudah ada sebelumnya. Kekurangan inilah yang nantinya akan kalian gunakan sebagai tema bahasan dalam sebuah penelitian.

Dengan demikian, tema besar yang kalian kerjakan mungkin tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya, tetapi menjawab kekurangan yang belum dibahas dalam riset tersebut.

2. Proses Penemuan

Perbedaan berikutnya antara novelty dan research gap terletak pada proses penemuannya. Kok bisa beda, padahal sama-sama mencari keunikan kan?

Ketika menemukan unsur novelty, kalian bisa memikirkan tema bahasan yang belum pernah digunakan oleh peneliti lainnya. Untuk memastikan hal tersebut, kalian bisa mencari tema bahasan yang ingin diteliti pada mesin pencari untuk menemukan publikasi riset lainnya, seperti menggunakan Google Scholar atau sejenisnya.

Apabila tema yang kalian cari belum dikerjakan oleh peneliti lain, maka hal tersebut sudah memenuhi unsur novelty dalam riset yang akan dikerjakan.

SOAL LPDP

Sementara itu, untuk menemukan research gap, kalian mesti melakukan studi literatur terlebih dahulu. Studi literatur ini memungkinkan kalian untuk membaca berbagai macam hasil riset dengan tema bahasan serupa.

Dari hasil bacaan inilah nantinya kalian akan menemukan kekurangan yang belum dibahas secara lengkap dalam hasil riset tersebut.

3. Hasil Penelitian

Perbedaan terakhir antara novelty dan research gap bisa kalian lihat pada hasil penelitian yang menerapkan kedua unsur tersebut.

Ketika seorang peneliti menerapkan unsur novelty dalam penelitiannya, maka hasil riset yang sudah dikerjakan akan benar-benar baru dan berbeda dengan karya ilmiah lainnya. Bisa jadi hasil riset yang kalian lakukan dengan unsur novelty ini menjadi karya ilmiah baru yang belum pernah dibahas oleh peneliti sebelumnya.

Di sisi lain, hasil penelitian dari research gap bisa melengkapi riset-riset yang sudah ada sebelumnya.

Dengan adanya hasil penelitian yang menerapkan unsur research gap ini, maka kekurangan yang ada pada karya tulis ilmiah sebelumnya bisa dilengkapi dengan riset tersebut.

Oke, jadi ada 3 hal yang membedakan antara novelty dan research gap ya. Kalau mau diringkas maka akan seperti ini.

Apa ringkasan dari ketiganya?

Perbedaan Novelty dan Research Gap
Perbedaan Novelty dan Research Gap

Dapat kita simpulkan bahwa novelty dan research gap memiliki perbedaan utama dalam fokus, proses penemuan, dan hasil penelitian. Novelty berfokus pada kebaruan dengan menghadirkan tema atau teori yang belum pernah ada sebelumnya melalui ide-ide yang benar-benar baru, yang ditemukan dengan mencari topik yang belum diteliti, misalnya menggunakan Google Scholar.

Sebaliknya, research gap berfokus pada mengidentifikasi dan mengatasi kekurangan dalam penelitian sebelumnya melalui studi literatur.

Hasil penelitian dengan novelty menawarkan kontribusi ilmiah yang benar-benar baru, sedangkan penelitian yang mengisi research gap melengkapi dan menyempurnakan riset yang sudah ada. Kalau mau tau lebih tentang jenis-jenis novelty, coba perdalam pada artikel Macam-Macam Novelty dalam Penelitian.

Bagikan Artikel Ini!

Artikel Terkait