Belajar Cepat Bisa dengan Teknik Active Recall

Active Recall itu adalah teknik belajar dengan cara secara aktif mencoba mengingat kembali informasi yang baru saja kamu pelajari, TANPA melihat catatan atau sumbernya.
Teknik Belajar Active Recall

Pernah nggak sih kamu ngerasain ini. Udah berjam-jam mantengin buku, nyatet rapi, nge-highlight warna-warni, tapi begitu bukunya ditutup, rasanya kepala blank total. Materi yang tadinya kayak udah “masuk”, tiba-tiba nguap entah ke mana. Huft, rasanya kok capek banget ya belajar tapi hasilnya nggak maksimal.

Di era informasi yang banjir gini, kemampuan belajar itu penting banget. Tapi masalahnya, cara belajar kita kadang masih “pasif”. Cuma baca ulang, baca ulang, dan baca ulang. Ibaratnya, kita kayak cuma nonton film, bukan ikut main di dalamnya. Nggak heran kalau gampang lupa.

Nah, jangan khawatir. Ada satu teknik belajar yang super ampuh dan sebenarnya udah banyak dipakai sama orang-orang yang belajarnya efektif, namanya Active Recall. Sesuai namanya, teknik ini bikin kamu aktif dalam proses mengingat. Hasilnya, materi jadi lebih nempel di otak, pemahaman lebih dalam, dan waktu belajar pun jadi lebih efisien.

Apa Itu Active Recall

Oke, sebelum masuk ke cara praktisnya, bayangin gini. Otak kita itu kayak gudang. Kalau kamu cuma masukin barang (informasi) ke gudang (otak) gitu aja tanpa dikasih label atau dicatat di mana nyimpennya, pas butuh nanti pasti susah nyarinya kan.

Nah, Active Recall itu kayak proses ngeluarin barang dari gudang secara sengaja biar kamu tahu itu barang apa, letaknya di mana, dan fungsinya buat apa.

Simplenya, Active Recall itu adalah teknik belajar dengan cara secara aktif mencoba mengingat kembali informasi yang baru saja kamu pelajari, TANPA melihat catatan atau sumbernya. Ini kebalikan total dari cuma baca ulang pasif. Saat kamu mencoba mengingat, kamu itu lagi melatih otot “pengingat” di otakmu. Semakin sering dilatih, semakin kuat otot itu, dan semakin gampang kamu ngambil informasinya pas dibutuhkan.

Banyak riset yang bilang kalau cuma baca ulang itu efektivitasnya rendah banget buat ingatan jangka panjang. Kita sering kena “ilusi pemahaman”, kita merasa paham saat membaca karena informasinya ada di depan mata. Padahal, kemampuan untuk mengambil informasi itu dari memori kitalah yang penting.

Active Recall ini memaksa kamu melakukan proses “mengambil” itu. Jadi, kamu bukan cuma ngenalin informasinya lagi (oh iya, tadi baca ini), tapi bener-bener narik keluar dari memori.

Langkah-Langkah Praktik Active Recall

Nggak butuh alat aneh-aneh atau ritual khusus. Active Recall bisa kamu lakuin kapan aja dan di mana aja. Berikut langkah-langkah simpelnya.

1. Pilih Materi yang Mau Dipelajari

Pertama, ambil satu bab, satu topik, atau bahkan satu halaman aja dari buku atau catatanmu. Jangan langsung banyak-banyak biar nggak overwhelm.

2. Baca Sekilas

Setelah memilih materi, baca materi itu satu kali dengan niat memahami intinya. Nggak perlu buru-buru atau ngapalin kata per kata. Pahami konsep utamanya aja.

3. Tutup Sumbernya

Ini bagian paling penting. Tutup buku, tutup laptop, singkirkan catatanmu. Jangan ada godaan buat ngintip.

4. Tanya Diri Sendiri

Sekarang, saatnya menggali ingatanmu. Coba jawab pertanyaan-pertanyaan ini berdasarkan ingatanmu, bukan yang kamu baca barusan. Apa ide utama dari yang barusan aku baca. Konsep penting apa aja yang dijelasin. Ada definisi atau istilah penting. Apa artinya. Gimana konsep ini berhubungan sama konsep lain yang udah aku tahu. Coba jelasin pakai bahasaku sendiri. Kamu bisa ngomong ke diri sendiri (dalam hati atau bersuara), nulis di kertas kosong, atau bikin mind map dari nol tanpa lihat sumber. Pilih cara yang paling nyaman buatmu.

5. Buka Lagi dan Cek

Setelah selesai mencoba mengingat dan menjawab pertanyaanmu, buka lagi sumber materi aslinya. Bandingkan jawabanmu. Apa yang udah bener. Bagus. Itu tandanya memorimu kuat di area itu. Bagian mana yang lupa. Nah, ini dia harta karun-nya. Bagian yang lupa ini menunjukkan gap atau celah di pemahaman atau ingatanmu. Fokus ke bagian ini.

6. Ulangi Prosesnya

Lakukan lagi langkah 1-5 untuk bagian materi selanjutnya. Atau, kalau masih ada bagian yang lupa dari sesi pertama, ulangi Active Recall khusus untuk bagian yang lupa itu.

Sesimpel itu. Iya. Kuncinya ada di langkah nomor 3 dan 4 yaitu menutup sumber dan mencoba mengingat aktif. Awalnya mungkin terasa susah dan bikin frustrasi (“Kok lupa semua ya”). It’s okay. Itu normal kok. Justru dengan mencoba mengingat, kamu itu lagi membangun jalur di otakmu. Setiap kali kamu berhasil mengingat, jalurnya makin kuat. Setiap kali kamu lupa tapi lalu mengecek dan mencoba lagi, kamu lagi memperkuat jalurnya.

Baca juga: Gaya Belajar Kinestetik

Manfaat Menggunakan Active Recall

Mungkin kamu mikir, “Ah, repot banget ya. Mending baca ulang aja, kan lebih gampang”. Eits, tunggu dulu. Memang terasa lebih gampang di awal, tapi coba lihat hasilnya.

1. Memori Jangka Panjang yang Kuat

Pertama, saat kamu memaksa otakmu mengingat, kamu itu melatih proses retrieval (pengambilan informasi). Latihan ini jauh lebih efektif dalam memindahkan informasi dari memori jangka pendek ke jangka panjang dibanding cuma melihatnya berulang kali. Kayak latihan angkat beban buat otot, Active Recall itu latihan buat memori.

2. Mengidentifikasi Kelemahanmu

Kedua, saat kamu mencoba mengingat dan ternyata lupa di bagian tertentu, kamu langsung tahu mana yang belum kamu kuasai. Ini super penting. Kamu nggak lagi membuang waktu membaca ulang semua hal yang mungkin sudah kamu tahu, tapi bisa fokus belajar di area yang benar-benar perlu perhatian.

3. Pemahaman yang Lebih Dalam

Selanjutnya, Active Recall bukan cuma tentang menghafal fakta. Saat kamu mencoba menjelaskan konsep pakai bahasamu sendiri tanpa melihat catatan, kamu dipaksa untuk benar-benar memahami hubungannya. Kamu jadi menghubungkan ide-ide, bukan cuma menelan informasi mentah-mentah.

4. Belajar Jadi Lebih Efisien

Mungkin di awal terasa lebih lama, tapi percayalah, dalam jangka panjang Active Recall akan menghemat waktumu. Karena materi lebih nempel, kamu nggak perlu sering-sering mengulang dari awal. Saat ujian atau perlu pakai informasi itu, kamu bisa mengambilnya dengan cepat.

5. Belajar Jadi Nggak Pasif

Ini yang paling seru. Belajar jadi terasa lebih menantang dan interaktif. Kamu jadi “bermain” dengan informasi, bukan cuma jadi penonton pasif. Ini bisa bikin belajar jadi nggak gampang bosan.

Mulai Coba Hari Ini

Mengubah kebiasaan belajar memang butuh usaha. Mungkin di awal terasa aneh atau bahkan sedikit menyebalkan karena “susah”. Tapi ingat, rasa susah itu justru tandanya otakmu lagi bekerja keras dan tumbuh.

Daripada cuma numpuk catatan yang akhirnya nggak dibaca lagi, mending coba deh teknik Active Recall ini. Pilih satu materi, baca sekilas, tutup, dan coba ingat kembali. Rasakan bedanya.

Bagikan artikel ini

Maksimalkan diri selama jadi mahasiswa.

Kalian harus bisa berkembang sendiri, jangan di dikte orang lain.