Siapa disini yang sehabis masa pembelajaran setiap semester diminta untuk menilai dan memberikan saran atau kritik kepada gurunya? Jika bingung, kali ini Aku akan bagikan contoh kritik dan saran untuk guru yang membangun dan pastinya disampaikan dengan sopan.
Daftar Isi
Contoh Kritik dan Saran Kepada Guru Pengajar Mata Pelajaran
- “Saya merasa sulit memahami materi yang telah disampaikan, mungkin bisa disertai contoh yang lebih jelas dan konkret agar lebih mudah dipahami.”
- “Saya menghargai upaya Bapak/Ibu Guru dalam memberikan tugas tambahan, namun saya berharap lebih diberikan waktu untuk menyelesaikannya, karena saya masih memiliki banyak tugas di luar sekolah.”
- “Saya menghargai kebijakan ketat dalam pelaksanaan ujian, namun apakah bisa ada alternatif untuk siswa yang memang memiliki kondisi kesehatan yang membutuhkan waktu istirahat?”
- “Saya menghargai cara Bapak/Ibu Guru memberikan penjelasan, namun saya ingin memberikan saran agar Anda bisa lebih banyak mengajak diskusi interaktif agar siswa lebih terlibat dalam pembelajaran.”
- “Saya menghargai usaha Bapak/Ibu Guru dalam memperbaiki tata tertib kelas, namun saya berharap ada konsekuensi yang tegas bagi siswa yang tidak mematuhi aturan.”
- “Terimakasi atas usaha Bapak/Ibu Guru dalam memberikan ulangan. Namun, saya berharap ada penjelasan yang lebih detail terkait nilai yang diberikan agar siswa bisa memahami di mana kelemahan mereka dan bagaimana cara memperbaikinya.”
- “Saya sangat suka dengan pendekatan Bapak/Ibu Guru dalam memberikan materi, namun saya ingin memberikan saran agar bisa lebih memperhatikan perbedaan belajar siswa, karena setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda.”
Itulah 7 contoh kritik dan saran untuk guru yang membangun dan disampaikan dengan baik.
Tips Menyampaikan Kritik dan Saran yang Baik
Agar pesan tersampaikan dengan tepat tanpa menyinggung perasaan, cara penyampaiannya perlu disusun dengan bahasa yang sopan dan struktur yang jelas. Tulisan yang terarah bisa membantu guru memahami sudut pandang siswa tanpa merasa diserang.
1. Gunakan Bahasa yang Sopan dan Jelas
Pilih kata-kata yang ramah dan tidak menyinggung. Hindari nada menyalahkan atau menyudutkan. Kata seperti “Saya merasa…” atau “Menurut saya…” lebih baik daripada kalimat langsung yang terkesan menuntut.
2. Fokus pada Situasi, Bukan Pribadi
Kritik sebaiknya diarahkan pada metode, kebijakan, atau suasana belajar—bukan pada kepribadian guru. Hindari menyebut hal-hal yang bersifat pribadi agar tulisan tetap objektif.
3. Mulai dengan Apresiasi
Awali tulisan dengan ucapan terima kasih atau apresiasi terhadap usaha guru. Ini menunjukkan bahwa kamu menghargai peran guru, bukan sekadar mengkritik.
4. Jelaskan Masalah dengan Contoh Nyata
Agar guru bisa memahami maksud tulisanmu, jelaskan situasi atau kejadian yang membuatmu memberi kritik. Gunakan contoh yang pernah terjadi.
5. Berikan Saran yang Realistis
Saran yang kamu berikan sebaiknya bisa dilakukan dan tidak terlalu muluk. Saran yang realistis akan lebih mudah diterima dan dipertimbangkan.
6. Akhiri dengan Harapan Positif
Tutup tulisan dengan kalimat harapan agar hubungan tetap baik dan pembelajaran bisa berjalan lebih baik ke depannya.
Semoga bermanfaat ya dan sampaikan apapun itu dengan mengedepankan rasa positif agar tulisan kritik dan saran juga bisa disampaikan dengan baik.
